(Film) Review Suka-suka Peninsula a.k.a. Train to Busan 2 (2020) : Uji Nyali di Sarang Zombie

Poster, sumber : Google




Judul : Train to Busan 2 Peninsula
Penulis : Park Joo-suk, Yeon Sang-ho
Sutradara : Yeon Sang-ho
Produksi : Next Entertainment World
Asal : Korea Selatan
Rilis : 15 Juli 2020
Durasi : 1 jam 56 menit

Pengenalan Awal

Film ini adalah lanjutan dari Train to Busan 1. Udah biasa banget kan ya Korea Selatan bikin drakor yang bagus? Tapi kalo bikin film zombie, gimana? Yang mau tau, sok nonton dulu Train to Busan 1. Setauku, film Train to Busan 1 adalah film pertama buatan Korea Selatan (tentang zombie) yang booming. Pemainnya engga saling berhubungan sih antara Busan 1 dan 2, tapi menurutku ada peningkatan secara visual yang jauh lebih baik dan kualitas alur cerita yang meningkat secara signifikan dari Busan 1 ke Busan 2.

Masyarakat Korea yang Hidup dan Sehat Mengungsi ke Hongkong

Cerita di Busan 2 alias Peninsula ini adalah masa depan dari Busan 1, dimana zombie yang awalnya ada karena infeksi bahan beracun di sebuah penelitian di Korea Selatan itu semakin banyak. Kurang lebih dari infeksi kecil jadi wabah. Malah diceritakan lebih banyak populasi zombienya dibanding manusia hidupnya. Karena hal itulah, penduduk Korea Selatan diungsikan secara resmi ke negara lain lewat jalur laut. Beberapa negara tujuannya adalah Jepang dan Hongkong. 

1 Penumpang Kapal Terinfeksi dan Menjadi "Kapal Terakhir"

Ditengah perjalanan mengungsi, ada 1 orang di dalam kapal yang terinfeksi, yang mengakibatkan kapal tersebut menjadi kapal terakhir untuk pengungsi. Kedepannya tidak akan ada lagi proses mengungsi, dikarenakan Negara tujuan engga mau keamanan negaranya terganggu.

Kehidupan Setelah Mengungsi

Jeong-seok (yang diperankan oleh Gang Dong-won) telah berhasil mengungsi ke Hongkong. Tadinya dia berharap akan menemukan hidup yang lebih baik setelah mengungsi. Nyatanya engga lebih baik, dia tidur di tempat kumuh dengan pakaian kumuh, dan terkena rasis cukup tinggi oleh warga asli Hongkong. Waktu berjalan cepat, tapi bagi Jeong-seok, waktu terhenti seketika sejak dia kehilangan Kakak dan Keponakannya saat perjalanan mengungsi. Baginya, mengungsi pun engga berguna.

Kembali ke Sarang Zombie

Suatu hari, Jeong-seok, Kakak Ipar bernama Chul-min (diperankan Doyun Kim), dan 2 orang lainnya ditawari challenge dari preman Hongkong yang mukanya bule, untuk mengambil uang sebanyak +-200juta dollar Amerika (males cari simbol USDnya). Uang tersebut terjebak di dalam truk di sebuah jembatan di Korea Selatan. Mereka diberi waktu 3 hari untuk mengambil truk tersebut. Mereka akan mendapatkan fasilitas berupa pengantaran masuk ke Korea Selatan, senjata, dan penjemputan di Bandara Incheon Korea Selatan. Mereka diiming-imingi imbalan separuh dari total nominal uang dalam truk jika berhasil. Dengan harapan akan mendapatkan 2,5jt dollar perkepala. Ya cukuplah buat upgrade hidup mereka di Hongkong, harapannya begitu. Kamu tau kan, cuma orang kepepet yang bisa melakukan hal gila kaya balik lagi ke sarang zombie ini. Ya sebutuh itu gitu. Kalo kamu ga "gila", artinya kamu ga se-kepepet atau ga se-butuh itu. *eh apaan sih

Serangan di Sarang

Hari pertama di Korea Selatan, mereka menemukan mobil truk berisi uang yang dimaksud, tapi diserang oleh sekelompok orang. 2 dari 4 orang yang ingin mengambil truk itu meninggal ditempat, sedangkan Kakak Iparnya selamat namun terkunci di dalam box mobil truk berisi uang tersebut. Mobil berisi uang tersebut dibawa oleh Angkatan Bersenjata Korea Selatan (Unit 631) yang menggila akibat diPHPin mau dijemput tapi gak dijemput-jemput. Jeong-seok sendiri diselamatkan oleh Duo kakak beradik, Joon-i (diperankan Lee Ra, sebagai Kakak) dan si Lucu Yu-jin (diperankan Lee Ye-won, sebagai Adik). Seru sih, jadi ternyata lawannya bukan hanya zombie, tapi juga manusia. Hiks.

Merebut Kembali Truk

Duo kakak beradik membawa Jeong-seok ke 'rumah' mereka, dimana terdapat Ibu (Lee Jung-hyung sebagai Min-Jung) dan seorang Kakek. Jeong-seok menyadari bahwa Min-Jung adalah wanita yang 4 tahun lalu meminta tolong untuk diselamatkan olehnya (sewaktu mau ngungsi naik kapal itu), namun dia abaikan. Merasa berhutang budi karena sudah diselamatkan, dia berterus terang kepada Min-Jung tentang misi uang dalam truk.

Mereka sepakat untuk merebut kembali truk tersebut, langsung dari markas Unit 631. Dibagian ini mulai ngeri-ngeri sedap sih. Dari mulai pertunjukkan adu manusia dan zombie yang dijadiin hiburan (ekstrim ya), sampai Kakak Iparnya meninggal buat nyelametin Jeong-seok.

Keluarga, Harapan, Berani Memilih Resiko, Kerjasama, dan Bangkit

Truk berhasil direbut oleh Min-Jung. Kejar-kejaran sengit terjadi cukup lama. Saling tembak dan adu strategi antara Ibu-Anak-Kakek-Jeong seok vs Unit 631 yang semakin menggila. Ya engga balance sih antara power, ability, speed dllnya, secara family vs orang2 yg terbiasa berperang. Tapi si Duo Kakak Beradik ini cukup keren sih, bisa mengimbangi orang2 di Unit 631.

Unit 631 berhasil dikalahkan. Karena keserakahan mereka, mereka semua di Unit 631 meninggal.

Yang berharap happy ending, enggak.. Mobilnya duo Kakak Beradik ditabrak sama Kapten Seo (diperankan Koo Kyo-hwan) yang jadi Kapten tapi cupu diem di 'kandang' terus. Terjadi penyanderaan, berujung kakinya Ibu kena tembak dan Kakek meninggal karena tertembak oleh Kapten Seo. Tadinya mau nembak Adik, tapi Kakek melindungi. Kakek pengen bawa mereka ke tempat yang lebih baik.

Kapten Seo berhasil membawa truk berisi uang tersebut ke Preman Hongkong itu, tapi malah ditembak. Berujung mereka semua yang jahat dan serakah itu digigit zombie.

Lalu di tempat penembakan, ada kapal udara, feeling Ibunya sih itu mau nyelametin. Ibunya nitip ke Jeong-seok untuk ngejagain anak-anaknya kalo-kalo dia nggak selamat. Anaknya berhasil ketemu sama tim rescue. Salah satu tim rescuenya bernama Jane, yang mana Jane sering sekali disebut oleh Kakek. Kakek bilang, "Jangan khawatir, kita akan selamat. Kapten Jane akan menyelamatkan kita semua".

Ibunya duo kakak adik ini dikepung zombie. Kan kakinya kena tembak, jadi susah buat lari. Dia masuk ke sebuah truk untuk nyalain klakson, ngalihin perhatian zombie, demi anaknya. Di dalem truk itu dia mau bunuh diri aja, tapi dia ga tega liat anak-anaknya yang manggil "Ibuuuu, Ibuuu" mulu. 

Jeong-seok keingetan kalimat dari mendiang Kakak Iparnya, lalu gercep nolong Ibu muda tersebut. Mereka semua masuk kapal rescue. Kapten Jane bilang, "Udah gapapa, jangan panik, nanti Ibumu bakal siuman kok. Bersiaplah, kamu akan bertemu dengan dunia yang baru". "Duniaku yang dulu juga engga buruk kok", kata Kakak. Netes air mataku, seolah-olah bilang, "Dunia bagiku baik-baik saja jika Ibuku baik-baik saja".

Film ini kental banget suasana kekeluargaannya. Engga nyangka sih dengan visual sebagus itu, akting sekece itu, bisa-bisanya diselipin scene yang nyentuh banget ke hati. Ada beberapa scene yang nunjukkin kalo cinta Ibu itu murni, halus, dan sepanjang masa. Ibu itu tangguh, dia akan berjuang untuk anak-anaknya. Ya meskipun di dunia nyata, engga semua Ibu seperti itu. Ada juga yang ditinggal Ibunya ketika kecil with no reason. Jadi bersyukurlah kalau kamu punya Ibu yang berjuang untukmu. Tapi kalau pun engga ada, kamu pun harus tetap bersyukur. Mungkin untuk hal-hal lain, misalnya karena masih bisa bernafas dengan baik, punya mata yang berfungsi dengan baik, atau hanya sekedar karena bisa menikmati segarnya segelas air.

Sekian dari aku. See you!

Comments

Popular posts from this blog

Islamic Corner : Sehat Bersama Ustadz Dhanu (Ustad Danu)

Nonton dan Download Running Man Episode 1 - 10 Sub Indo