Story Teller

Aku mau cerita pengalamanku di tahun 2015 (kira-kira). Waktu tahun 2015, aku di semester 7. Ada 1 mata kuliah, yaitu mata kuliah kewirausahaan. Universitasku ini nyediain mata kuliah kewirausahaan dengan maksud supaya alumninya siap buat bikin usaha, selain siap jadi karyawan. Dosen yang ngajar mata kuliah ini tuh asik (kalo menurut aku). Dipertengahan semester, dosen itu kan biasanya ngasih tugas agak besar. Kelasku dapet tugas buat turun langsung ke lapangan buat jualan. Dosen kami membagi 1 kelompok yang berisi 4-6 orang. Aku dan 1 kelompok lainnya sepakat buat dagang di Car Free Day Bandung, deket gedung sate. Kalo ga salah, kelompokku ada 4 orang, yaitu : aku, Pipih (Pr), Indra (L), dan Bang Randy (L). Jam 6 pagi, kelompok kami dan Pacarku (Pada waktu itu masih pacar, namanya Faisal) berangkat ke Gedung Sate. Cuaca lagi diiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiingiiiiiiiiiiiiiiiiiiin banget. Freeze! 🥶🥶🥶 Kami sampai di gedung sate jam setengah 7 pagi. Udah rame. Ada yang lari-lari, ada ya

Buat kamu pecinta pedas atau kamu yang lagi pengen makan-makanan pedes, aku punya rekomendasi tempat nih buat kamu. Namanya Sop Djanda, alias Djakarta dan Sunda. Di Bandung, tempat ini adanya di : 1. Jl. Raya Soreang Kopo, Cilampeni, Kec. Katapang, Bandung, Jawa Barat 40921 Google Maps   2. Soekarno-Hatta St, Jatisari, Buahbatu, Bandung City, West Java 40286 Google Maps   Kebetulan, foto ini aku ambil di Jl. Soekarno-Hatta. Ini aku pesen Sop Djanda (pedas sedang) + Sate Maranggi Daging. Foto diambil oleh saya sendiri (Untuk yang menyadur / mengutip, tolong sertakan sumber (blog saya)) Ini dia harganya : Foto diambil oleh saya sendiri (Untuk yang menyadur / mengutip, tolong sertakan sumber (blog saya))  Lanjut ke review menurutku ya.. Rasanya sop djanda-nya pedas, dagingnya segar & ga alot, cocok banget dimakan pas lagi pusing gegara mikirin hidup ini. ea ea. Sate maranggi-nya juga enak. Dagingnya segar & ga alot juga, tapi cukup

Tahun 2013, siang itu aku dan teman-temanku jalan-jalan ke Pasar Baru, Bandung. Mau beli apa? Ga tau.

Hallo.. Aku bakal bagi cerita soal merantauku. Intro dulu lah ya, biar connect . Aku mulai "keluar" dari rumah dan merantau ke Bandung, tahun 2012. Sekarang udah akhir tahun 2018. Jadi, aku merantau di Bandung udah +- 6 tahun. Ceritanya begini : Lagi jam makan siang. Aku lagi makan. Di meja yang lain, rekanku juga makan. Kami masing-masing makan tanpa ngobrol. Lalu, rekanku membuka pembicaraan. Rekan : "Re, mau ga?" Aku : "Apa tuh?" Rekan : "Ini kerupuk, tapi yang bantat" Aku : "Enak ga sih?" Rekan : "Enak kok, ini ambil. Aku ada 2 plastik, belum dibuka" Aku : "Ga ah, ga usah" Rekan : "Eeeeh, ayo sini ambil. Aku beli kebanyakan. Sayang kan kalo keburu ga renyah" Aku : "Iya deh aku mau, ambil 1 ya" Aku jalan ke arah rekanku itu, ngambil 1 pcs. 1pcs loh ya, bukan 1 plastik. 1 plastik isinya sekitar 8pcs. Rekan : "Kenapa cuma satu?" Aku : "Iya, nyicipin aja"

Ini adalah salah satu ceritaku di Kampus. FYI  (For Your Information)  nih, universitasku itu universitas swasta di Kota Bandung, ada 3 jenis kelas. 1. Kelas Reguler Jadwal kuliah : Senin s.d. Jum'at, antara 08.00 - 15.00 WIB Isinya biasanya anak-anak yang baru lulus SMA, rentang umurnya 18-19 tahun, dominan uangnya masih berasal dari ortu. 2. Kelas Karyawan Malam Jadwal kuliah : Senin s.d. Jum'at, antara 18.30 - 21.00 WIB Isinya beragam. Ada yang baru lulus SMA, ada yang udah Ibu-Ibu / Bapak-Bapak. Rentang umurnya dari 18 - 40 tahun. Dominan udah kerja semua, bahkan ada yang "terpaksa" kuliah buat syarat promosi naik jabatan di tempat kerjanya. 3. Kelas Weekend Jadwal kuliah : Sabtu - Minggu, antara 08.00-16.30 WIB Hari itu, tahun 2013, aku udah hampir 1 tahun ngerantau di Bandung. Aku masih semester 2, di kelas Reguler.  BTW, aku bukan orang Sunda. Entah apa yang ada di dalam pikiranku waktu akhir tahun 2012 (kira-kira), aku tiba-tiba pengen kuliah &a